Kolom Investasi Kerjasama

Selamat Datang Dan Berbagi Ilmu Pengetahuan

Salam kunjung!

Dengan mengunjungi Blog saya, saya berharap anda kan tumbuh jiwa wirausaha baru sehingga tercipta lapangan kerja baru yang tangguh dan berjaya di bumi pertiwi INDONESIA, meski pemerintah kita belum siap untuk konsisten menjalankan pemberdayaan sejati yang berbasis Output/ Hasil nyata dari program yang diterapkan dan berpaku pada laporan / data belaka.

Salam Enterpreneur Sejati!!

Minggu, 28 Maret 2010

Belajar Olah Cokelat di Chocolate School, Yuk!



Senin, 1/3/2010 | 13:46 WIB

KOMPAS.com - Cokelat. Salah satu penganan paling disukai. Betapa tidak, jika Anda perhatikan, saat ini varian makanan ringan yang disukai setidaknya memiliki rasa cokelat sebagai pilihan. Sehingga aman untuk dikatakan, bahwa cokelat sangat disukai, meski tidak bisa dikatakan oleh semua orang. Melihat hal ini, bukankah bisa dinilai bahwa cokelat merupakan salah satu "ladang" oportunitas untuk mengembangkan potensi dan mencari uang yang cukup subur?

Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai cara pengolahan cokelat? Mengapa tidak berguru kepada ahlinya? Tulip Chocolate, di bawah bendera PT Freyabadi Indotama merupakan salah satu produsen cokelat di Indonesia yang cukup ternama baru-baru ini membuka training centre pengolahan cokelat. Training centre yang dinamakan Chocolate School ini merupakan ide dari sang pemilik, William Chuang. "Bapak yang punya ide untuk membuka sekolah ini. Ia ingin supaya masyarakat lebih banyak tahu tentang cokelat yang asli dari buah cokelat. Karena di pasaran, kebanyakan merupakan cokelat compound yang terbuat dari minyak inti kelapa sawit," terang Yohanna Indriani, Technical Service Officer PT Freyabadi Indotama kepada Kompas Female.

Menurut Yohanna, Chocolate School merupakan training center khusus pengolahan cokelat yang pertama di Jakarta. Bahkan mungkin yang pertama di Indonesia. Salah satu pengikut kelas pertama Chocolate School, Maemunnah (61), sengaja datang dari Bengkulu setelah mendengar tentang Chocolate School ini di iklan. Maemunnah bercerita, bahwa sehari-harinya ia bekerja di perkebunan, salah satu produksinya adalah biji cokelat. Ia ingin memperkaya diri mengenai cara mengolah cokelat agar ia bisa membuka toko cokelat sekembalinya ia ke Bengkulu.

Chocolate School lebih bersifat training centre, karena mereka membuka program dengan jangka harian. Ada yang program 1 hari, 2 hari, dan 3 hari. Pelatihan yang dilakukan di sini berkonsep "kitchen classroom", dan masing-masing siswa dibekali alat-alat dasar untuk mengolah cokelat. Dalam kelas yang berlangsung selama 7 jam, pelajaran akan dimulai dengan pembekalan teori mengenai cokelat selama setengah jam, lalu lanjut ke praktek pengolahan cokelat secara langsung di atas meja marmer, dibimbing langsung oleh chef dari Tulip Chocolate. Satu kelas akan diisi oleh maksimal 12 siswa, guna memaksimalkan pelatihan dan konsentrasi.

Untuk program 1 hari, para siswa akan mendapat pelajaran mengenai teknik-teknik dasar membuat aplikasi cokelat sederhana, mengenai tempering, melelehkan dan mencetak cokelat dengan benar, membuat hollow figure, juga ganache untuk isi cokelat. Plus, siswa akan diajarkan mengenai kelebihan chocolate couverture (cokelat dari biji cokelat) dibanding chocolate compound (cokelat buatan), serta bagaimana menyimpan dan merawat cokelat dengan benar. Untuk program 1 hari, investasi yang diperlukan sebesar Rp 1.500.000. Sementara untuk program 3 hari, kelasnya akan lebih mendalam, bahkan ada kunjungan ke pabrik dan perkebunan cokelat. Investasi untuk pelajaran selama 3 hari ini, adalah Rp 3.500.000.

"Kelas ini terbuka untuk profesional dan masyarakat awam yang ingin memulai wirausaha dengan cokelat. Untuk usia, berapa pun boleh ikut, asalkan ia sudah bisa memahami modul pembelajaran yang diberikan oleh chef," terang Yohanna. Yohanna juga menjelaskan, dengan dibukanya sekolah ini, harapannya akan makin banyak masyarakat yang mengerti tentang cokelat, baik dari segi rasa, kelebihannya, juga manfaatnya. Dari sana, mudah-mudahan akan makin tinggi pula konsumsi cokelat masyarakat Indonesia, yang merupakan penghasil cokelat ke-3 di dunia, makin tinggi pula perekonomian di dalam negeri dan perputaran roda perkebunan cokelat kita.

Mau mencoba? Kunjungi Chocolate School di Bellezza Shopping Arcade lantai 3, Jln. Arteri Soepeno no. 34, Permata Hijau, Jakarta, atau telepon di nomor (021) 7050 2668.

NAD

Editor: NF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran, Kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan informasi